PENAKSIRAN DAN UJI HIPOTESIS
(Gambaran Umum)
Pendahuluan
Statistika berhubungan
dengan cara membuat kesimpulan dari data (sampel) yang telah dikumpulkan untuk
suatu maksud tertentu. Kesimpulan yang dibuat adalah kesimpulan untuk populasi
(parameter dari populasi) dimana sampel telah diambil. Pada umumnya parameter
dari sebuah populasi, tidak diketahui nilainya atau nilai yang sudah ada diduga
sudah tidak berlaku lagi. Sehingga, apabila diinginkan untuk mengetahui nilai
parameter tersebut, atau ingin membuktikan apakah nilai yang sudah ada masih
berlaku atau tidak, dibutuhkan metoda tertentu. Dalam statistika metoda untuk
mencapai tujuan tersebut, secara garis besarnya dapat dilakukan melalui
penaksiran atau melalui pengujian (uji) hipotesis.
Penaksiran
Menaksir suatu parameter,
dapat dilakukan melalui taksiran titik atau taksiran interval. Seseorang
mengatakan bahwa rata-rata pendapatan warga negara Indonesia sebesar Rp. 750.000,-
per bulan; sedangkan seseorang yang lain mengatakan bahwa antara Rp. 750.000,-
sampai dengan Rp. 2.000.000,- per bulan. Angka yang dikatakan dua orang ini,
mungkin merupakan nilai yang sebenarnya (true value – parameter) karena
dihitung berdasarkan hasil sensus di Indonesia; atau merupakan nilai taksiran
(estimate value – statistik) karena dihitung berdasarkan sampling terhadap
sebagian warga negara Indonesia. Jika angka yang dikatakan oleh kedua orang
tadi adalah angka taksiran, maka angka yang dikatakan oleh orang pertama adalah
taksiran titik (menaksir dengan satu
harga), sedangkan angka yang dikatakan oleh orang kedua adalah taksiran interval (menaksir dengan
banyak harga yang terletak pada interval tertentu).
Uji Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara
mengenai sesuatu. Dugaan sementara mengenai distribusi (parameter)
dari sebuah populasi tertentu, disebut hipotesis statistis.Misalkan
di majalah, televisi, radio, koran, atau media komunikasi lainnya ada
pernyataan : “Rata-rata pendapatan penduduk Indonesia Rp. 750.000 per bulan”.
Para pembaca, penonton, atau pendengar pernyataan ini secara umum akan
terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang percaya dan kelompok yang
meragukan atau tidak percaya. Selanjutnya, kelompok yang tidak percaya tadi
dapat terbagi lagi menjadi tiga kelompok. Pertama, tidak menerima pernyataan
tersebut tetapi tidak mempunyai keyakinan atau dugaan apakah angka tersebut
terlalu rendah atau terlalu tinggi. Kedua, tidak menerima pernyataan tersebut karena mempunyai keyakinan
atau dugaan bahwa angka tersebut terlalu rendah. Ketiga, tidak menerima pernyataan tersebut karena mem-punyai keyakinan
atau dugaan bahwa angka tersebut terlalu tinggi.
Dalam uraian di atas,
rata-rata pendapatan dinyatakan dalam pengertian sebesar atau sama dengan.
Pada kesempatan lain, mungkin saja pernyataan dilontarkan dalam pengertian
maksimal, sehingga kelompok yang tidak
menerima pernyataan tersebut pasti mempunyai keyakinan bahwa angka tersebut
terlalu rendah. Atau dinyatakan dalam
pengertian minimal, sehingga kelompok yang tidak
menerima pernyataan tersebut pasti mempunyai keyakinan bahwa angka tersebut
terlalu tinggi.
Berdasarkan gambaran
di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa sebuah pernyataan dapat : diterima, atau diragukan. Ketika sebuah pernyataan diragukan, maka salah satu dari lima pasang pernyataan yang saling bertentangan akan
terjadi.
Dari pasangan yang terjadi, salah satu pernyataan pasti salah (harus
ditolak). Karena jika ada dua pernyataan yang bertentangan, adalah mustahil
jika kedua-duanya benar (harus diterima). Untuk menentukan pernyataan mana yang
salah, metoda statistika dapat digunakan, yaitu uji (pengujian) hipotesis.
Di dalam uji
hipotesis, pernyataan mengenai rata-rata pendapatan yang dilontarkan disebut
hipotesis nol (null hypothesis), H0; sedangkan lawannya atau
sanggahannya disebut hipotesis alternatif (alternative hypothesis), H1.
Kesimpulan dari uji hipotesis adalah menerima
atau menolak H0.
Pernyataan yang dilontarkan tersebut, di dalam
kenyataannya bisa benar bisa salah. Dan, pernyataan tersebut mungkin diterima mungkin ditolak. Dengan demikian, kelompok yang menerima dan kelompok yang
menolak, keduanya bisa keliru. Kelompok yang menerima adalah keliru jika
ternyata pernyataan tersebut adalah salah, sedangkan kelompok yang menolak
adalah keliru jika ternyata pernyataan tersebut adalah benar. Dengan kata lain,
dalam uji hipotesis ada dua kekeliruan yang akan terjadi yaitu menolak H0
yang benar dan menerima H0 yang salah. Langkah uji hipotesis :
1.
Rumuskan hipotesis yang akan diuji (H0
melawan H1)
2.
Pilih statistik uji, hitung statistik
yang dibutuhkan untuk menghitung nilai statistik uji
3. Tetapkan taraf nyata atau tingkat signifikansi, kemudian
tentukan daerah kritis atau kriteria penolakan H0. Kemudian, buat
kesimpulan (menolak atau menerima H0)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar